Sabtu, 20 April 2013

Berpikir Induktif


Berpikir Induktif
(Generalisasi dan Analogi)

I. Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk menda[atkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa Lulusan sekolah A pintar-pintar. Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu. Sahih atau tidak sahihnya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal berikut.

1.      Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan, maka sahih simpulan yang diperoleh
2.      Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan simpulan yang sahih
3.      Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data

II. Analogi

Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama. Berbicara mengenai analogi adalah berbicara tentang dua hal yang berlainan. Dua hal yang berlainan tersebut dibandingkan. Jika dalam perbandingan itu hanya diperhatikan persamaannnya saja tanpa melihat perbedaannya, maka timbullah analogi, yakni persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Dalam mengadakan perbandingan, orang mencari persamaan dan perbedaan di antara hal-hal yang diperbandingkan. Contoh kalau sapi dibandingkan dengan kerbau, maka kedua-keduanya adalah binatang, akan tetapi yang satu berbeda dengan yang lain mengenai besarnya, warnanya dan sebagainya. Kalau dalam perbandingan itu orang hanya memperhatikan persamaannya saja, tanpa melihat perbedaannya, timbullah analogi, persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Analogi merupakan salah satu tehnik dalam proses penalaran induktif. Sehingga analogi kadang-kadang disebut juga sebagai analogi induktif, yaitu proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Demikian pengertian analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu batasan. Dengan demikian dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat tiga unsure yaitu :

1.      Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi
2.      Persamaan principal yang menjadi pengikat
3.      Fenomena yang hendak kita analogikan


Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai,2009 : 127)




Referensi :


Zaenal arifin, E, S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo