Diksi
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Maksudnya,
kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan
satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia
tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan
suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu
ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata
yang tepatlah yang diperlukan Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun
tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi
dan tempat penggunaan kata-kata itu. Ada beberapa hal yang utama mengenai diksi
yaitu
1. Pilihan
kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling
baik digunakan dalam suatu situasi.
2. Pilihan
kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna
dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar.
Pemakaian
kata mencakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketepatan memiliki kata
untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau
kecocokan dalam mempergunakan kata tersebut. Menurut keraf “Ketepatan pilihan kata
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang
tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau
dirasakan oleh penulis atau pembaca”. Masalah pilihan akan menyangkut makna
kata dan kosakatanya akan memberi keleluasaan kepada penulis, memilih kata-kata
yang dianggap paling tepat mewakili pikirannya. Ketepatan makna kata bergantung
pada kemampuan penulis mengetahui hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan
referennya. Seandainya kita dapat memilih kata dengan tepat, maka tulisan atau
pembicaraan kita akan mudah menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi
pembaca atau pendengar, seperti yang dirasakan atau dipikirkan oleh penulis
atau pembicara. Mengetahui tepat tidaknya kata-kata yang kita gunakan, bisa
dilihat dari reaksi orang yang menerima pesan kita, baik yang disampaikan
secara lisan maupun tulisan. Reaksinya bermacam-macam, baik berupa reaksi
verbal, maupun reaksi nonverbal seperti mengeluarkan tindakan atau perilaku
yang sesuai dengan yang kita ucapkan. Agar dapat memilih kata-kata yang tepat,
maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan berikut ini.
a. Kita harus bisa membedakyang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi dan interfensi-interferensi.
b. Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c. Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural, biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain.
d. Kata-kata yang menggunakan kata depan harus digunbakan secara idiomatik, seperti kata ingat harus ingat akan bukan ingat terhadap, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi, takut akan bukan takut sesuatu.
e. Kita harus membedakan kata khusus dan kata umum.
f. Kita harus memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
g. Kita harus memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
a. Kita harus bisa membedakyang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi dan interfensi-interferensi.
b. Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c. Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural, biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain.
d. Kata-kata yang menggunakan kata depan harus digunbakan secara idiomatik, seperti kata ingat harus ingat akan bukan ingat terhadap, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi, takut akan bukan takut sesuatu.
e. Kita harus membedakan kata khusus dan kata umum.
f. Kita harus memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
g. Kita harus memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Berikut
ini merupakan contoh diksi dalam kalimat
1.
Mahasiswa tingkat akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya ilmiah
sebagai
tugas akhir dalam studinya.
2.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat
dia menjadi
tersangka.