Berpikir
Induktif
(Generalisasi
dan Analogi)
I.
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran
yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk
menda[atkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu
mengatakan bahwa Lulusan sekolah A pintar-pintar. Hal ini dapat kita simpulkan
setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu. Sahih
atau tidak sahihnya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal
berikut.
1.
Data
itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan, maka sahih
simpulan yang diperoleh
2.
Data
itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan
simpulan yang sahih
3.
Pengecualian
perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat
dijadikan data
II.
Analogi
Analogi adalah suatu perbandingan yang
mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya
dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama. Berbicara
mengenai analogi adalah berbicara tentang dua hal yang berlainan. Dua hal yang
berlainan tersebut dibandingkan. Jika dalam perbandingan itu hanya diperhatikan
persamaannnya saja tanpa melihat perbedaannya, maka timbullah analogi, yakni
persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Dalam mengadakan perbandingan, orang
mencari persamaan dan perbedaan di antara hal-hal yang diperbandingkan. Contoh
kalau sapi dibandingkan dengan kerbau, maka kedua-keduanya adalah binatang,
akan tetapi yang satu berbeda dengan yang lain mengenai besarnya, warnanya dan
sebagainya. Kalau dalam perbandingan itu orang hanya memperhatikan persamaannya
saja, tanpa melihat perbedaannya, timbullah analogi, persamaan diantara dua hal
yang berbeda.
Analogi merupakan salah satu tehnik dalam
proses penalaran induktif. Sehingga analogi kadang-kadang disebut juga sebagai
analogi induktif, yaitu proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena
lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena
yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Demikian pengertian
analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu batasan. Dengan demikian
dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat tiga unsure yaitu :
1.
Peristiwa
pokok yang menjadi dasar analogi
2.
Persamaan
principal yang menjadi pengikat
3.
Fenomena
yang hendak kita analogikan
Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai,2009 : 127)
Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai,2009 : 127)
Referensi
:
Zaenal arifin,
E, S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika Presindo