Sabtu, 28 Juni 2014

sertifikasi keahlian dan praktek kode etik dalam TI

Sertifikasi saat ini merupakan hal yang sangat penting, apalagi bagi para ahli dibidang IT.Seritikasi berfungsi untuk menilai keahlian,pengetahuan ,kompetensi dan kredibilitas, dari para Profesional IT.Dengan setifikasi dapat meningkatan daya saing para ahli di dunia global tentunya pada bidang Teknologi Informasi. Di bidang IT diperlukan seorang ahli yang ahli yang lebih spesifik hal ini juga mendorong perlunya sertifikasi sehingga menghasilkan seorang yang ahli yang spesifik.
Definisi Sertifikasi
Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
·                     Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
·                     Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
·                     Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Bagi tenaga TI profesional:
·                     Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
·                     Perencanaan karir
·                     Profesional development
·                     Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif, yaitu:
·                     Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
·                     Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
·                     Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
·                     Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
·                     Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
·                     Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
·                     Membantu proses pencarian tenaga IT profesional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI
·                     Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut.
Mengapa Harus Sertifikasi ?
Beberapa keuntungan dari pengambilan sertifikasi TI adalah
·                     Membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Hal ini dikarenakan sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja.
·                     Bagi yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Sertifikasi dapat membantu dalam peningkatan posisi dan reputasi
·                     Sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya.
·                     Pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari.
Jenis Sertifikasi
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat, yaitu:
1.                  Sertifikasi akademik: memberikan gelar, Sarjana, Master dll.
Sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langsung dalam industri ICT. Hal ini disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu, tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri.
2.                  Sertifikasi profesi: diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu.
Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
·                     Dikembangkan oleh Profesional Society, contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC),dll.
·                     Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
·                     Dikeluarkan oleh vendor, contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Selain itu, sertifikasi dapat juga terbagi atas regional yakni sertifikasi nasional maupun Internasional sebagai berikut :
Nasional :
·                     Sertifikasi telematika
·                     Sertifikasi Teknisi Akuntansi
·                     Sertifikasi Administratif Profesional dan sekretaris Indonesia
·                     Sertifikasi aviasi
·                     Sertifikasi perbankan
·                     Sertifikasi geomatika
·                     Sertifikasi Gamen
·                     Sertifikasi hotel dan restoran
·                     Sertifikasi teknik listrik
·                     Sertifikasi Teknologi informasi & Telekomunikasi Indonesia
·                     Sertifikasi Teknisi Otomotif Indonesia
·                     Sertifikasi HPI (Himpunan Penterjemah Indonesia)
·                     Sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah oleh TNI AL
Internasional :
·                     Sertifikasi CISCO
·                     Sertifikasi Java
·                     Sertifikasi Oracle
·                     Sertifikasi Microsoft
·                     Sertifikasi Adobe
·                     Dll.
Organisasi  Sertifikasi
World Organization of Webmasters
Certified Internet Web Master (CIW)
Bagi mereka yang ahli di bidang Internat, maka bias mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh CIW. Jalur sertifikasinya sangat beragam mulai sertifikasi untuk pemula sampai master. Selain itu, CIW juga menyediakan beberapa pilihans ertifikasi khusus, seperti CIW Security Analist dan CIW Web Developer.
·                     CIW Associates merupakan sertifikasi paling dasar yang menguji  penguasaan dasar teknologi Internet, seperti Web browser, FTP dan e-mail, Web page authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar infrastuktur jaringan, dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
·                     CIW Profesional merupakan sertifikasi yang dapat diperoleh jika sudah bias melewati ujian CIW Associate dan salah satu spesialisasi yang dari empat jalur yang tersedia tersebut.
·                     CIW Master merupakan sertifikasi yang paling tinggi. Untuk menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu Master CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise Develper. Masing-masing jalur memiliki pilihan spesialisasi yang harus ditempuh.
World Organization of Webmasters (WOW)
Sertifkasi yang dikeluarkan WOW memiliki jenjang, yaitu jenjang dasar dan jenjang yang lebih tinggi. Jenjang dasar terdiri dari WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA), dan WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA). Jenjang yang lebih tinggi adalah WOW Certified Professional Webmaster (CPW). Sertifikasi dari WOW ini dapat Anda peroleh dengan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh WOW.
·                     CAW adalah sertifikasi yang ditujukan kepada mereka yang dianggap memiliki pengetahuan dasar mengenai Internet dapat membuat layout halaman Web, membuat content yang kaya dan nyaman, membuat dan memanipulasi image.
·                     CWDSA lebih ditujukan bagi para calon Web Designer. Pada pilihan ini kandidat diharapkan menguasai seni mendesain Web agar lebih artistik dan menarik.
·                     CWDVA ditujukan bagi para pengembang Web yang lebih banyak berurusan dengan struktur dan interaksi dalam menciptakan situs Web.
·                     CWAA lebih banyak ditujukan kepada mereka yang  berkecimpung dengan infrastruktur software dan hardware yang mendukung komunikasi Internet.
·                     CPW adalah sertikasi yang dapat langsung diraih secara otomatis, jika kandidat berhasil memperoleh empat sertifikasi pada tingkat Apprentice.
Australian Computer Society Certification Scheme
ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya himpunan TI di Australia. Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi ini terdiri dari 2 subjek utama trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis dalam area Project Manajement, Applications Planning, System Integration, dan Data Communication. Model sertifikasi ACS ini memiliki kesesuaian dengan model SRIG-PS yaitu : Data Communication Specialists dan System Integration Specialist. ACS merencanakan untuk mengembangkan sertifikasi untuk Security Specialist.
Pada pelaksanaan ujian digunakan ujian tertulis, multiple choice, pekerjaan proyek dan wawancara. Para peserta ujian harus memiliki gelar dalam bidang komputer dan memiliki pengalaman praktis minimal 4 tahun.Sertifikasi ini dikenal di Australia, karena dilaksanakan oleh ACS yang merupakan wadah Profesional TI di Australia. Pada saat ini sekitar 420 calon peserta ujian. Beberapa Universitas di Australia memberikan kredit bagi subjek sertifikasi ini. Materi dan silabus tersedia untuk setiap subyek, yang terdiri dari, outline, buku bacaan, buku teks, dan video. Seluruh materi ini dikembangkan oleh para praktisi TI Australia yang terkemuka.
ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui Deakin University. Pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00. Setiap pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Hal ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme.
Praktek – Praktek Kode Etik Dalam Pengunaan Teknologi Informasi Terbagi 3 macam Terdiri :
       Prinsip Integrity, Confidentiality dan Avaliability Dalam TI 
       Privacy, Term & Condition Penggunaan TI
       
          

Privacy Term&condition pada penggunaan IT 
Privacy
Pada dasarnya privacy sama dengan confidentiality. Namun, jika confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan atau organisasi, sedangkan privacy lebih kearah data-data yang bersifat pribadi.
Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untuk menjamin privacy dari isi email tersebut, sehingga tidak dapat disalah gunakan oleh pihak lain.
Term & Condition Penggunaan TI
       Term & Condition Penggunaan TI adalah aturan-aturan dan kondisi yang harus ditaati pada penggunaan teknologi informasi. Hal tersebut mencakup integrity, privacy dan avaliability dari informasi yang terdapat dan dibutuhkan didalamnya.
Contoh Kode Etik Dalam Penggunaan Fasilitas Internet Di Perusahaan
Dunia internet sekarang ini seakan menjadi kebutuhan pokok bagi penggunannya. Kebutuhan akan informasi di dalamnya membuat tidak sedikit orang merasa ketergantungan dengan internet. Namun, kurangnya perhatian banyak orang akan sisi negatif dari internet membuat banyak juga masyarakat yang kurang mengetahui seluk beluk dunia IT seakan dengan mudahnya tertipu, jika tidak awas terhadap informasi yang disebarluaskan.
            Karenanya, kode etik penggunaan internet di segala macam kondisi dan tempat, seperti perusahaan sangat lah harus di perhatikan. Setiap lingkungan punya nilai etika tersendiri dan tidak ada nilai baku yang berlaku indentik, tiap orang dapat memiliki interprestasi yang berbeda terhadap prinsip yang disepakati. Karena itu siapapun bebas untuk mematuhi peraturan yang sesuai dengan dirinya dan yang tidak menyetujui bebas memilih untuk tetap berada di sana sebagai minoritas atau keluar dari lingkungan tersebut. Suatu demokrasi yang mungkin bisa sangat radikal, namun umumnya setiap lingkungan memiliki prinsip keseimbangan yang mampu mentrolerir pertentangan dan perbedaan yang mungkin terjadi.
            Tidak ada sanksi hukum terhadap pelanggaran etika dalam pergaulan Internet kecuali sanksi secara moril dikucilkan, diblack list dari suatu lingkungan, dicabut keanggotaanya dari suatu lembaga internet dan sebagainya, kemungkinan adanya sengketa individual yang bisa berakibat pembalasan secara langsung (technically attack) terhadap resource yang dimiliki.
              Dalam kasus tertentu pelanggaran etikan ini juga dapat diajukan ke pengadilan melalui mekanisme hukum positif yang berlaku pada diri seseorang warga negara maupun lembaga organisasi. Yang paling sering terjadi berkaitan dengan tuntutan hukum adalah menyangkut soal pelanggaran Hak Cipta, Hak Privacy dan seranga ilegal (Piranting, Hacking maupun Cracking) terhadap suatu produk, perseorangan maupun institusi yang dilindungi hukum positif secara internasional.
Begitu juga sama halnya kode etik penggunaan internet di perusahaan, divisi IT yang notabene memiliki tanggung jawab terhadap segala macam hal yang berbau IT, sebaiknya harus membuat kode etik untuk semua user di perusahaannya apabila menggunakan internet.
Dimisalkan kode etik menggunakan email di kantor :
1.      Tetaplah sopan dan jangan menggunakan kata yang kurang sopan atau bersifat merendahkan, melecehkan ataupun mengejek
2.      Menggunakan bahasa yang umum dan semua orang pahami, tidak menggunakan singkatan yang hanya dimengerti secara personal (singkatan yang kurang dipahami, ataupun istilah-istilah yang tidak umum)
3.      Tulis pesan secara singkat, tidak usah bertele-tele dan langsung ke pokok/ isi email tersebut.
4.      Menggunakan huruf kapital hanya pada awal kalimat saja, jangan menggunakan huruf kapital di semua kalimat, karena seakan-akan isi email anda seperti orang yang sedang berteriak
5.      Pergunakan blind copy dan courtesy copy dengan tepat
6.      Gunakan email perusahaan hanya untuk urusan perusahaan, jangan digunakan sebagai penerima pesan yang sifatnya pribadi
7.      Gunakan baris Subject untuk menunjukkan isi dan maksud
8.      Gunakan tanda tangan (signature) yang mencantumkan informasi kontak
9.      Buatlah ringkasan untuk diskusi yang panjang
Contoh Kode Etik Dalam Penggunaan Fasilitas Internet di Kantor

Keuntungan
akan mendapatkan peluang untuk bekerja lebih besar dan meningkatkan suatu kredibilitas atau skill seorang professional TI selain itu juga dapat meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja.
Kerugian
Masih membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga hanya orang tertentu saja yang dapat mengikuti pelatihan sertifikasi yang diinginkan. Selain itu harus uptodate karena setiap saat perkembangan teknologi informasi selalu berubah sehinggan kompetensi yang dimiliki oleh seorang professional TI harus dapat mengikuti pangsa pasar yang ada
Kesimpulan
Menurut saya sertifikasi itu sangat penting sekali karena dapat menunjang karir kita dalam suatu perusahaan, selain itu sertifikasi juga merupakan nilai ukur bagi seorang professional TI. Kode etik pun tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan sertifikasi karena kode etik juga merupakan suatu pegangan bagi seorang professional TI dalam melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Referensi
1   1.                  http://berbagifiles.blogspot.com/2014/06/sertifikasi-keahlian-dan-praktek-kode.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar